salam pada dinda
Keinginanku untuk selamanya padamu
Harapanku untukmu
Untuk jiwa ragaku
Waktu demi waktu bergulir
Dialiran nirvana yang jauh
Udara telah menghembuskankui
Ke jalinan perjalanan nafasmu
Namun katup menutup rongganya
Hingga aku terpental
Karena guncangan jiwa
selamat jalan kekasihku
Engkau telah mengajariku
Menjadi lelaki sejati
Menjadi permata dan permadani
Karena permatanya adalah matamu
Itoeng guava
Harapanku untukmu
Untuk jiwa ragaku
Waktu demi waktu bergulir
Dialiran nirvana yang jauh
Udara telah menghembuskankui
Ke jalinan perjalanan nafasmu
Namun katup menutup rongganya
Hingga aku terpental
Karena guncangan jiwa
selamat jalan kekasihku
Engkau telah mengajariku
Menjadi lelaki sejati
Menjadi permata dan permadani
Karena permatanya adalah matamu
Itoeng guava
Tidak ada komentar:
Posting Komentar