Jumat, 08 Januari 2016

Formalin dan Boraks pada Makanan di bulan Ramadan

Formalin dan Boraks pada Makanan di bulan Ramadan


Anda ingin  sehat pada Bulan Ramadan, berhati hatilah mengkonsumsi makanan yang diperjual belikan ketika sahur dan buka puasa. Dimana hamir disetiap sudut diajajakn makanan jadi, seperti panganan dan makanan yang akan dijadikan santapan sahur dan berbuka puasa.
Kenali  Kandungan zat kimia dalam makanan seperti  boraks, formalin, rhodamin B, dan methanyl yellow. Pengawet formalin, misalnya, bis amemicu kanker. Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya yang sangat menusuk. Formalin digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis, dan desinfektan untuk peralatan rumah sakit, serta untuk pengawet mayat.
Formalin sangat berbahaya bila terhirup,mengenai kulit, dan tertelan. Akibat yang ditimbulkannya berupa luka bakar pada kulit, reaksi alergi. Bila tertelan maka mulut, perut, dan tenggorokan akan terasa terbakar, sakit menelan, muntah, mual, dan diare.
Ciri-ciri pangan yang mengandung formalin, tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, dan bertahan lebih dari 15 hari di lemari es. Bau menyengat dari formalin, untuk mie basah tidak lengket dan tidak mudah putus, lebih mengkilat, bau. Adapun untuk tahu agak keras, kenyal tetapi tidak padat. Ikan asin tidak dihinggapi lalat, dan tidak rusak disimpan lebih dari 1 bulan pada suhu kamar.

Ciri-ciri produk pangan yang mengandung boraks seperti mie basah, bakso, lontong, cilok, dan otak-otak adalah teksturnya kenyal, tidak lengket, warna cenderung agak putih, dan rasanya gurih. Sedangkan pada kerupuk memiliki tekstur sangat renyah dan rasa getir. Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang digunakan pada industry tekstil  dan kertas. Dilarang digunakan untuk pewarna pangan.
Methanyl yellow adalah zat sintetis berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk padat, atau serbuk yang digunakan untuk pewarna tekstil dan cat, sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata, dan tertelan.
DAMPAK BAGI KESEHATAN

Dampak yang terjadi dapat berupa iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan, dan bahaya kanker hati. Banyak terdapat pada kerupuk, terasi, gulali, dan sirup berwarna merah, dan jajanan yang berwarna merah terang. Sedangkan penyalahgunaan methanyl yl yellow antara lain pada mie, kerupuk  dan jajanan lain yang berwarna kuning mencolok dan berpandar.

Ciri-ciri makanan yang mengandung pewarna rhodamin B dan methanyl yellow, antara lain makanan berwarna merah atau kuning mencolok dan cenderung berpendar, serta banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogeny. Jadi hati-hatilah membeli pangan dan makanan untuk berbuka puasa atau untuk makan malam dan sahur. Zainal Lannur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar